Dimulai dari Awal
Setiap hal di kehidupan ini tak pernah lepas dari inisiasi dalam memulai sesuatu. Ada niat, ada harapan, ada tindakan. Sampai pada akhirnya kita dapat menemui hasil di akhir. Namun, namanya kehidupan yang panjang, kita akan selalu dibuat penuh tanda tanya dalam mencari tahu hasil akhir. Karena kita hanya berhasil menemukan hasil akhir yang semu. Artinya, kita akan selalu menjumpai babak akhir yang harus dilanjutkan ke babak awal yang baru lagi secara terus-menerus.
Seperti halnya dalam melakukan aktivitas. Banyak aktivitas yang telah kita lakukan, dari fase telentang, tengkurap, merangkak, menungging, duduk, berdiri, bersandar, berjalan, hingga berlari. Namun pada akhirnya, kita akan kembali pada fase yang terendah, yaitu telentang.
Dari aktivitas yang terbagi dalam fase dasar tersebut, kita akan menemui yang namanya "start" atau permulaan. Kita harus selalu memulainya agar dapat merealisasikan apa yang ada di pikiran kita. Sama halnya saat kita ingin belajar berdiri. Kita perlu melihat dulu apa yang dilakukan oleh orangtua kita dan saudara tua kita yang dapat melakukan apa yang kita lihat tersebut.
Pemikiran yang sederhana untuk meniru apa yang dilakukan oleh orang lain, membuat kita berupaya untuk memulainya. Meski, tak bisa dipungkiri bahwa kita perlu bantuan orangtua atau saudara tua kita untuk menopang kita agar dapat berdiri dengan sempurna. Sampai pada akhirnya kita mampu terus mengasah diri untuk dapat melakukan banyak hal setelahnya.
Sama seperti langkah awal dalam menulis. Harus ada fase berpikir untuk merencanakan apa saja yang akan ditulis nantinya. Mengimajinasikan kemungkinan-kemungkinan yang menarik untuk dapat disajikan oleh penulis kepada pembaca yang mau membacanya.
Di samping itu, aktivitas menulis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Karena, tak hanya harus bisa terus menyajikan banyak karya tulis yang intensif. Namun, juga mengasah kreativitas dan inovasi terhadap ide-ide yang sudah ada dalam menulis, agar tak cepat mati.
Ini adalah awal dari sebuah langkah nyata. Berupaya untuk melahirkan banyak guratan-guratan tinta mesin masa kini yang memanfaatkan banyak media komunikasi yang selalu berusaha melayani kebiasaan manusia sebagai makhluk sosial. Makhluk sosial era dunia maya di dalam dunia nyata.
Sebuah pertanyaan selalu terbersit di lintas pikiran seorang penulis ketika berhasil melahirkan karya tulisnya dalam bentuk apapun. "Bagaimana respon pembaca untuk tulisan ini?"
Patut dinantikan.
Malang 23:50 WIB, 7 Mei 2018.
Comments
Post a Comment