Gerakan Natural Pemain Sepak Bola
(gerakan yang dapat menjadi bagian dari penentuan keputusan wasit)
![]() |
| sumber gambar: Goal |
Pada kesempatan emas kali ini, penulis kembali hadir dengan mencoba mengulik sedikit tentang gerakan-gerakan natural pemain sepak bola atau lebih gampangnya disebut pesepakbola. Ya, ini memang sedikit ada kaitannya dengan salah satu kejadian dalam pertandingan penting di Piala Dunia yang melibatkan timnas Nigeria melawan timnas Argentina. Pada suatu ketika di babak kedua, salah satu pemain bertahan timnas Argentina harus melakukan sundulan bola di kotak penalti timnya agar bola tidak dapat dijangkau oleh salah seorang pemain Nigeria—sepertinya Ighalo, yang juga sedang berada di dalam kotak penalti tim Argentian tersebut. Bola yang sedang menuju ke area ‘genting’ Argentina tersebut akhirnya berhasil dihalau oleh Marcos Rojo si pemain yang tinggal dirinya dan Armani (kiper Argentina saat itu) berada di pertahanan—tentunya di saat Argentina sedang berupaya keras mencari gol keunggulan pasca Nigeria berhasil menyamakan kedudukan 1-1 dengan gol penalti Victor Moses.
Momen saat itu dianggap krusial, karena pihak Nigeria dengan diwakili oleh sang kapten John Obi Mikel meminta wasit asal Turki untuk membuat keputusan dengan melihat tayangan dari Video Assistent Referee (VAR). Wasit pun menyetujui untuk melihat tayangan ulang (replay) di VAR. Setelah melihat replay tersebut beberapa kali, akhirnya sang wasit tetap bersikukuh bahwa itu bukan hand ball melainkan ball-to-hand, karena menurut beberapa ulasan pasca pertandingan tersebut, bahwa sentuhan bola lebih dulu mengenai kepala Rojo sebelum bola jatuh mengenai lengan bawah pemain tersebut. Dari argumentasi tersebut, maka bola dianggap menuju tangan bukan tangan menuju bola—meskipun di sini ada gerakan tangan aktif.
Perdebatan pun terus mengalir pasca momen tersebut dan ditambah keberhasilan Argentina memenangi laga tersebut sekaligus berhasil lolos ke fase 16 besar dan bertemu dengan salah satu raksasa Eropa, Perancis. Banyak netizen yang menganggap seharusnya itu penalti dan jika penalti maka Argentina gagal lolos dari fase grup karena hanya dapat meraih satu poin saat bertarung dengan timnas Islandia di laga pertama, dan harus menelan kekalahan telak 3-0 dari Kroasia. Dan seperti biasanya, bahwa ada anggapan bahwa Argentina dibantu oleh keputusan wasit dan (mungkin) adanya intervensi pihak-pihak tertentu (yang vital tentunya) agar dapat menghindarkan Argentina dari kekalahan. Entah bagaimana pun pengaruh dari keputusan wasit tentang momen tersebut, (mungkin membuat) Argentina masih mampu menjaga asa dan ritme permainan untuk dapat mencetak gol dari usaha Marcos Rojo—juga, dengan penyelesaian akhir yang sempurna (sebagai defender) saat menyambut umpan silang lambung dari sisi kiri pertahanan Nigeria. Argentina menang 2-1 dan lolos sebagai runner-up mendampingi juara grup Kroasia yang juga berhasil menang atas Islandia.
(video adalah dokumentasi pribadi dan apabila ada yang ingin mengunduh dapat meninggalkan komentar di kolom komentar yang disediakan, dan harap tidak disalahgunakan. Terimakasih)
Menanggapi momen tersebut, penulis lebih memilih untuk tidak memperdebatkan apakah itu hand-ball atau ball-hand, karena secara teori hal itu lebih baik dijelaskan oleh yang lebih paham. Sedangkan penulis lebih memilih untuk mencari sudut pandang lain, maka dari itu penulis mencoba mengunggah sebuah video tentang gerakan menyundul bola—meskipun di dalam video tersebut tanpa menggunakan properti bola. Di dalam video tersebut terdapat dua gerakan yang berbeda namun sama-sama berupaya untuk menyundul bola. Dan penulis memilih gerakan pertama atau gerakan yang diulang di akhir tayangan. Karena, penulis menilai bahwa gerakan tersebut lebih natural bagi pesepakbola dalam upaya melakukan sundulan bola. Meskipun penulis bukan pemain sepak bola profesional, bahkan sudah pensiun dari sepak bola antar kampung (tarkam) sejak setelah lulus dari bangku pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun, secara kemampuan untuk mempraktekkan beberapa gerakan bermain bola, penulis masih bisa melakukannya dengan baik karena juga masih sangat sering menonton sepak bola meskipun di layar televisi (tv).
Jadi, mungkin gerakan-gerakan natural yang salah satunya seperti contoh di video tersebut dan juga dilakukan oleh Marcos Rojo (meski tidak terlalu mirip gerakannya) dapat menjadi pertimbangan bagi wasit di lapangan tentang apa yang harus diambil keputusannya. Apalagi wasit sudah berlisensi FIFA sekaligus kini di gelaran Piala Dunia 2018 ini sudah dibantu oleh VAR, yang mana VAR juga diawasi langsung oleh asisten wasit yang berjumlah tak sedikit (sekitar 3-4 wasit). Mereka bertugas membantu wasit utama di dalam lapangan untuk dapat mengambil keputusan yang bijak—sesuai aturan, agar meminimalisir adanya keputusan-keputusan yang kontroversial. Meskipun, menggunakan VAR atau tidak itu adalah keputusan mutlak dari wasit utama juga. Alhasil, seyogyanya para pemain dan tim yang bertanding dapat menghargai keputusan wasit apapun itu—apalagi penulis percaya 100% bahwa mereka yang bertanding di laga besar seperti Piala Dunia ini adalah pemain-pemain yang sangat profesional dan tahu aturan mainnya, agar jalannya pertandingan tetap kondusif sekaligus tidak memantik kericuhan di kubu suporter dan fans di seluruh negara. Meskipun menurut penulis, segala hal kontroversial tak pernah berhenti untuk terjadi di pertandingan sepak bola, dan itulah yang sangat dinanti-nantikan oleh para suporter dan fans untuk dijadikan sebagai bahan untuk berdiskusi alot.
Menarik? Tentu sangat menarik. Mari kita lanjut menonton pertandingan-pertandingan menarik di Piala Dunia 2018 sampai Final nantinya—jika usia dan kesehatan masih menyertai diri kita semua. Amiin....
Oh ya, apabila ada tanggapan, silakan.
NB:(theme song of video: Gemu Fa Mi Re—salah satu lagu tradisional khas di Indonesia)



Comments
Post a Comment