Jumat Berpuisi (1)
Curhatan Si Biji Kacang Hijau
I
Dari biji kecil berwarna hijau
Kukeluarkan tanganku
Mengarah ke mana saja
Untuk mencengkerammu
Tanganku sudah berpegangan
Kucoba untuk membuka selimutku
Dengan mataku masih terpejam
Namun aku terus bergerak
Tidak hanya aku yang berusaha
Kamu dan mereka juga
Mendukungku
Untuk dapat melihat dunia
II
Terkadang semuanya berjalan sesuai harapan
Terkadang juga tidak
Namun aku terus berupaya
Mengais segala hal yang masih ada
Terkadang aku juga nyaris menyerah
Tidak bisa menjamin
Bahwa aku akan segera keluar
Menguak selimutku yang kian menipis
III
Aku ingin bangkit dari ranjang
Dan menapakkan kedua kakiku
Menyambut dinginnya lantai
Melangkahkan kaki ke sana
Ke jendela,
Menuju sumber cahaya
Paling terang
Dan paling kubutuhkan
Aku ingin segera ke sana
Menyambutmu
Menyambut dunia
Yang terkadang terang dan gelap
Tidak masalah,
Aku hanya ingin muncul
Menyeruak di antara bentangan dunia
Dan menunjukkan jika aku berhasil
Tumbuh menjadi tunas
Yang bisa kalian lihat
Bersama kekasihku
Yang selalu setia menemani proses berpeluhku
IV
Beginilah aku,
Si biji kacang hijau
Yang menjadi kecambah
Dan menjadi tunas
Berupaya menggapai kehidupan
Bersama kamu
Dia
Mereka
Dan kalian.
Aku ingin segera menyambut kehidupan
Kemenangan
Kekalahan
Dan juga bertahan
V
Itulah mimpiku selanjutnya
Tumbuh dan bertahan
Walau terik dan dingin menghantam
Aku tetap ingin bertahan
Bagaimana denganmu
Masihkah kau bisa bertahan
Walau terik menanduskanmu
Walau hujan membuatmu terberai
Mampukah kau tetap bersamaku
Menggandeng erat tanganku
Menggapai mimpi yang sama;
Bertahan
Indonesia, 19 April 2019
Deddy HS.
I
Dari biji kecil berwarna hijau
Kukeluarkan tanganku
Mengarah ke mana saja
Untuk mencengkerammu
Tanganku sudah berpegangan
Kucoba untuk membuka selimutku
Dengan mataku masih terpejam
Namun aku terus bergerak
Tidak hanya aku yang berusaha
Kamu dan mereka juga
Mendukungku
Untuk dapat melihat dunia
II
Terkadang semuanya berjalan sesuai harapan
Terkadang juga tidak
Namun aku terus berupaya
Mengais segala hal yang masih ada
Terkadang aku juga nyaris menyerah
Tidak bisa menjamin
Bahwa aku akan segera keluar
Menguak selimutku yang kian menipis
III
Aku ingin bangkit dari ranjang
Dan menapakkan kedua kakiku
Menyambut dinginnya lantai
Melangkahkan kaki ke sana
Ke jendela,
Menuju sumber cahaya
Paling terang
Dan paling kubutuhkan
Aku ingin segera ke sana
Menyambutmu
Menyambut dunia
Yang terkadang terang dan gelap
Tidak masalah,
Aku hanya ingin muncul
Menyeruak di antara bentangan dunia
Dan menunjukkan jika aku berhasil
Tumbuh menjadi tunas
Yang bisa kalian lihat
Bersama kekasihku
Yang selalu setia menemani proses berpeluhku
IV
Beginilah aku,
Si biji kacang hijau
Yang menjadi kecambah
Dan menjadi tunas
Berupaya menggapai kehidupan
Bersama kamu
Dia
Mereka
Dan kalian.
Aku ingin segera menyambut kehidupan
Kemenangan
Kekalahan
Dan juga bertahan
V
Itulah mimpiku selanjutnya
Tumbuh dan bertahan
Walau terik dan dingin menghantam
Aku tetap ingin bertahan
Bagaimana denganmu
Masihkah kau bisa bertahan
Walau terik menanduskanmu
Walau hujan membuatmu terberai
Mampukah kau tetap bersamaku
Menggandeng erat tanganku
Menggapai mimpi yang sama;
Bertahan
Indonesia, 19 April 2019
Deddy HS.


Comments
Post a Comment